Sore ini aku duduk di halaman belakang
Meminum kopi sembari melihat ilalang yang bergoyang
Mengamati suasana senja yang perlahan akan menghilang
Sembari merenungkan setiap momen yang akan terkenang
Dengan suara yang lembut dan tatapan teduhnya
kala itu ia berani mengucapkan janji
‘kan bersamaku dan menjaga ku, hingga akhir nanti’
Tapi kemudian, pelangiku pergi hari itu
Ia membawa seluruh canda dan tawaku
Lalu meninggalkan duka beserta luka untukku
Dan sejak hari itu, warna jingga di sore hari bukan lagi kesukaanku
(X-8)